Tahukah
Anda bahwa hutan di Indonesia memiliki banyak tipe yang membedakan satu dengan
yang lainnya. Indonesia adalah negara dengan hutan hujan tropis terluas ketiga,
setelah Brazil dan Republik Demokratik Kongo.
Schimper
membagi dua macam hutan tropis (Collin et al. 1991; Whitmore 1998), yaitu hutan
hujan tropis dan hutan monsun. Hutan hujan tropis dicirikan
dengan hijau sepanjang tahun, pohonnya memiliki tinggi setidaknya 30m, kaya
akan liana bertangkai tebal, dan epifit berkayu serta herba.
Sedangkan hutan
monsun dicirikan dengan gugur daun pada musim panas, curah hujan
bulanan lebih dari 3 bulan dibawa 60mm. Hutan monsun tropis di Indonesia dapat
ditemui di Jawa Timur, Madura, Bali, dan Nusa Tenggara. Penyebarannya
sampai ke bagian Selatan Papua dan ke Utara Sulawesi bagian Selatan.
Tipe dan definisi ekosistem hutan berbeda antara satu ahli dengan lainnya. Namun secara umum tipe vegetasi di Indonesia dikelompokkan menjadi beberapa tipe ekosistem utama.
Hutan Mangrove
Lebih dari 75% hutan mangrove di Indonesia terdapat
di Papua, sisanya di pantai pulau lain, terutama Sumatera dan Kalimantan. Hutan
mangrove tumbuh pada habitat basah dan masin di sepanjang pantai, terutama
pantai berlumpur di muara sungai besar, dan dapat membentang sepanjang sungai
besar jauh sampai pedalaman (Kartawinata 2013).
Formasi hutan mangrove terbentuk dari pasang surut air laut. Pada wilayah yang selalu tergenang (bagian depan) ditumbuhi oleh Avicennia alba dan Sonneratia alba pada area berpasir, sedangkan untuk area berlumpur didominasi oleh Rhizopora mucronata. Pada wilayah yang digenangi pasang sedang didominasi oleh Rhizopora (bakau), seperti Rhizopora mucronata, Rhizopora stylosa, dan Rhizopora apiculata (Noor et al. 1999).
Hutan Pantai
Komposisi floristik hutan pantai di Indonesia seragam, baik yang dikawasan beriklim basah ataupun beriklim kering musiman. Barringtonia asiatica adalah salah satu jenis pohon di hutan pantai. Hutan pantai berbatu tumbuh pada habitat berupa batuan padas. Habitat ini biasanya terdapat di wilayah pesisir yang berbukit dan berdinding batu, seperti di pantai Selatan Jawa, pantai Barat Sumatera, Bali, Nusa Tenggara, dan Maluku (Kartawinata 2013).
Hutan Rawa Air Tawar
Hutan rawa air tawar paling luas berada pada kawasan aliran sungai besar, seperti di Sumatera, Kalimantan, dan Papua. Komposisi floristiknya bervariasi sesuai dengan variasi kondisi habitat. Pada tingkat suku dan marga flora hutan air tawar tidak berbeda dengan komposisi hutan datar lahan kering yang terdapat di kawasan yang sama. Jenis pohon yang mendominasi dari marga Alstonia, Barringtonia, Campnosperma, Dillenia, Eugenia, Mangifera, Neesia, Pholidocarpus, dan Shorea (Kartawinata 2013).
Hutan Rawa Gambut
Lahan gambut merupakan daerah yang secara alami terbentuk karena akumulasi bahan organik mati yang membentuk lapisan di permukaan tanahnya (Prentice 2011). Sebagian besar lahan gambut di Asia Tenggara ditumbuhi oleh hutan rawa gambut (HRG) yang menjadi bagian dari formasi hutan hujan tropis (Rieley & Page 2005; Rieley 2007).
Pohon yang umum dijumpai pada semua tipe HRG adalah Garcinia sp., Shorea sp., Palaquim sp., Campnosperma auriculatum, dan Eugenea sp. Sedangkan jenis pohon pada pole forest yang biasanya dijumpai di kubah gambut adalah Eugenia sp., Calophyllum costulatum, Shorea sp., Pandanus atrocarpus, dan jenis Padanus lainnya (Rieley & Ahmad-shah 1966 dalam Gunawan et al. 2012).
Hutan Kerangas
Hutan kerangas umumnya terdapat dalam kawasan hutan hujan dataran rendah pada elevasi 0-800m, terutama di Kalimantan, Sumatera, dan Papua, pada tanah podsol (spodosol). Tanah biasanya miskin hara dan dan masam. air yang mengalir dari hutan kerangas biasa bening tetapi berwarna seperti air teh.
Komposisi flora hutan kerangas bervariasi tergantung kedalaman tanah dan ketersediaan air. Secara umum jenis yang ditemukan adalah Casuarina nobilis, Cotylelobium burckii, C. Malaynum, Cratoxylum glaucum, C. Arborescens, Combretocarpus rotundatus, Dacrydium elatum. Terdapat juga dari jenis famili Dipterocarpaceae, seperti Shorea balangeran, S. Coriacea, dan S. Havilandii (Kartawinata 2013).
Hutan Pegunungan Monsun
Biasa disebut juga sebagai hutan pegunungan musiman, terutama terdapat di Nusa Tenggara pada elevasi 1000-1200 mdpl. Vegetasinya campuran antara jenis hutan malar basah (Dacrycarpus imbricatus, Palaquium, Planchonela), jenis pohon tahan api (Casuarina junghuhniana), dan jenis endemik (Eucalyptus europhylla) yang dibeberapa tempat mendominasi.
Savana Monsun
Savana merupakan ekosistem khas wilayah dengan curah hujan rendah. Ekosistem ini terdapat di Jawa Timur, Bali Barat, NTB, NTT, Sulawesi Tenggara, dan Papua bagian Tenggara. Didominasi oleh padang rumput atau semak pendek dengan pohon-pohon yang tumbuh terpencar dan jarang, dengan tajuk yang tidak bersentuhan.
Hutan Tanaman
Hutan tanaman merupakan hutan yang sebagian besar pohonnya tumbuh dewasa karena hasil dari penanaman atau pembibitan yang disengaja. Hutan tanaman dikelola secara intensif, terdiri dari satu atau dua spesies, memiliki satu kelas umur, dan jarak pohon yang teratur. Hutan yang ditanami dengan tujuan restorasi atau perlindungan ekosistem dan hutan yang menyerupai hutan alam pada saat tegakan dewasa tidak ditetapkan sebagai hutan tanaman.
Hutan Kota
Hutan kota merupakan suatu hamparan lahan yang bertumbuhan pohon-pohon yang kompak dan rapat didalam wilayah perkotaan, baik pada tanah negara ataupun tanah hak, yang ditetapkan sebagai hutan kota oleh pejabat yang berwenang (Peraturan Pemerintah Nomor 63 Tahun 2002).
Peranan hutan kota adalah untuk jasa
lingkungan (Tyravainen 2004; Schawab 2009), pembentukkan iklim mikro, perbaikan
kualitas udara dan pengurangan karbondioksida, serta perlindungan suplai air
kota (Lafortezza et al. 2009; Biao 2010).
Setelah
dijelaskan secara singkat mengenai tipe hutan yang ada di Indonesia, semoga
anda dapat membedakan tipe hutan yang ada dan tidak keliru dalam membedakan di
kemudian hari. What a nice insight today!