Tips Mengelola Keuangan ala Orang Jepang

Perencanaan keuangan di Jepang melibatkan beberapa langkah yang serupa dengan perencanaan keuangan di negara lain. Pendekatan masyarakat Jepang terhadap manajemen keuangan seringkali dikenal karena prinsip-prinsipnya yang berfokus pada hemat, disiplin, dan kesederhanaan. 

Mengatur keuangan adalah kunci penting untuk mencapai stabilitas finansial dan keberhasilan jangka panjang. Berikut merupakan beberapa cara mengelola keuangan ala orang Jepang yang dapat kamu terapkan dalam mengatur keuanganmu agar menjadi lebih baik.

1. Buat dan rencanakan anggaran 

Masyarakat Jepang banyak menerapkan metode Kakeibo dalam mengatur keuangannya. Metode ini bertujuan untuk membantu dalam mengatur keuangan melalui pencatatan pengeluaran secara terperinci. Selain itu, masyarakat Jepang juga memiliki prinsip 50-30-20, yang berarti 50% dari penghasilan dialokasikan untuk kebutuhan dasar (makanan, tempat tinggal, dan tagihan), 30% untuk kebutuhan pribadi atau hiburan, dan 20% disimpan untuk tabungan atau investasi. 

Kamu bisa menerapkan kedua metode ini, dengan mencatat besarnya pendapatanmu dan pengeluaran yang kamu keluarkan setiap bulannya. Catat dan alokasikanlah dana untuk kebutuhan pokok seperti makanan, tempat tinggal, transportasi, dan tagihan tetap lainnya secara terperinci. Atur juga sebagian dana untuk tabungan dan investasi, dan sisakan juga sejumlah uang untuk kebutuhan yang bersifat non-esensial.

2. Tabungan darurat 

Masyarakat Jepang memiliki tradisi menabung yang kuat. Mereka menyisihkan sebagian pendapatan mereka untuk ditabung, baik untuk tujuan jangka pendek maupun jangka panjang. Dana darurat ini bisa digunakan ketika mereka menghadapi kejadian tak terduga. 

Simpanlah dana darurat setara dengan 3-6 bulan pengeluaranmu. Dana darurat ini akan memberikan perlindungan finansial ketika menghadapi kejadian tak terduga seperti kehilangan pekerjaan atau biaya medis yang tidak terduga.

3. Belajar keuangan dan investasi 

Belajar keuangan dan investasi ala Jepang melibatkan pendekatan yang berfokus pada disiplin, kesabaran, dan penghargaan terhadap proses. Masyarakat Jepang memiliki kesadaran yang kuat akan pentingnya pendidikan keuangan sejak dini. Meskipun ada minat dalam investasi, orang Jepang cenderung memiliki pola pikir konservatif dalam memilih instrumen investasi. 

Tingkatkan pengetahuanmu tentang manajemen keuangan, dengan membaca buku, mengikuti seminar, atau mencari informasi di internet. Pelajari berbagai pilihan investasi yang tersedia seperti saham, obligasi, reksadana, dan properti. Kamu juga dapat mendiversifikasi portofolio investasimu untuk mengurangi risiko dan meningkatkan potensi keuntungan jangka panjang.

4. Hemat dan konservatif dalam pengeluaran 

Konsep Mottainai berarti menghargai dan tidak menyia-nyiakan sumber daya, menjadi prinsip penting dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Jepang. Mereka cenderung membeli barang berkualitas yang tahan lama daripada mengganti barang dengan frekuensi tinggi. Mereka juga cenderung memperbaiki barang yang rusak daripada langsung membeli yang baru.

Dengan berhemat bukan berarti kamu hanya membeli barang-barang murah, hemat yang dimaksudkan adalah menghindari pembelian barang yang kualitas atau masa pakainya rendah. Hindari juga pembelian impulsif dan pertimbangkan kembali kebutuhan dibandingkan keinginan. Bandingkan harga dan pertimbangkan apakah suatu pembelian akan memberikan nilai yang sepadan dengan uang yang kamu keluarkan.

5. Rencanakan pensiun

Sebagian besar pekerja Jepang mengandalkan program pensiun perusahaan sebagai sumber pendapatan utama setelah pensiun. Sistem pensiun wajib di Jepang, disebut Kouki Nenkin, dimana setiap pekerja yang berusia di atas 20 tahun dan menerima penghasilan tertentu wajib bergabung dengan program pensiun nasional. Selain dari program pensiun perusahaan dan Kouki Nenkin, banyak orang Jepang juga menabung secara pribadi untuk pensiun.

Kamu dapat memulai menyisihkan sebagian dari penghasilanmu untuk dana pensiun sejak dini. Manfaatkan program pensiun yang ditawarkan oleh perusahaan tempatmu bekerja jika ada dan pertimbangkan juga untuk berinvestasi di luar program pensiun tersebut. Memiliki asuransi kesehatan yang memadai dan perencanaan untuk biaya perawatan jangka panjang juga merupakan bagian penting dari perencanaan pensiunmu.

Dengan menerapkan cara-cara ini, kamu dapat mengelola keuanganmu untuk mencapai kestabilan finansial jangka panjang. Penting untuk tetap konsisten dalam mencatat pengeluaran dan meninjau anggaran secara teratur. Sesuaikan anggaranmu dengan perubahan dalam kebutuhan dan kondisi keuanganmu. Dengan menerapkan cara- cara ini secara konsisten, kamu dapat mengembangkan kebiasaan pengelolaan keuangan yang lebih baik dan mencapai tujuan keuangan dengan lebih efisien.


Yhnataliaar

Hallo, Saya Yohana Natalia selaku author blog ini. Semoga blog ini menjadi wadah bagi pembaca untuk mencari informasi. Hope you enjoy it.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama