Pendidikan tinggi di Indonesia telah
berkembang pesat, dengan berbagai program studi yang tersedia untuk mengejar
karir di berbagai bidang. Namun,
di antara jurusan yang umum seperti teknik, kedokteran, dan ekonomi, terdapat
pula jurusan yang jarang ditemui,
Meskipun jarang
ditemui namun memiliki potensi besar untuk memberikan kontribusi yang berharga
bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan industri di masa depan. Di Indonesia,
beberapa jurusan yang jarang ditemui atau tidak umum tetapi mungkin ada di
negara lain adalah sebagai berikut.
1. Studi penguasaan bahasa asing langka
Meskipun
terdapat banyak program studi bahasa asing seperti bahasa Inggris, Jepang, dan
Mandarin, namun studi bahasa yang lebih langka seperti bahasa Islandia, bahasa
Swedia, bahasa Lakots, atau bahasa dari suku dan negara lain mungkin jarang
ditemui di Indonesia.
Program studi
untuk bahasa ini mungkin tersedia di beberapa perguruan tinggi atau universitas
yang memiliki fokus pada studi bahasa dan budaya internasional. Namun, karena
keterbatasan sumber daya dan permintaan yang rendah, jurusan-jurusan ini
menjadi tidak umum di Indonesia.
2. Astronomi dan ilmu antariksa
Astronomi dan
Ilmu Antariksa adalah bidang studi yang luas, meliputi penelitian tentang
bintang, planet, galaksi, serta eksplorasi luar angkasa. Meskipun jarang dan
belum merata persebarannya, beberapa perguruan tinggi di Indonesia yang
menawarkan program studi Astronomi dan Ilmu Antariksa yang bisa kamu pilih.
Beberapa
institusi pendidikan tinggi yang menawarkan program studi ini, yaitu program
studi Astronomi di bawah Departemen Fisika FMIPA ITB, program studi Astronomi
dan Astrofisika di bawah Departemen Astronomi FMIPA di UI, UGM, ITS, dan UNHAS.
Program studi Astronomi dan Ilmu Antariksa ini memberikan kesempatan bagi kamu
yang tertarik untuk mengeksplorasi alam semesta dan berkarir di bidang
penelitian ruang angkasa.
3. Arkeologi bawah air
Arkeologi bawah
air adalah bidang studi yang mempelajari situs-situs arkeologi di bawah air
seperti reruntuhan kota kuno atau kapal karam. Meskipun Indonesia memiliki
banyak potensi arkeologi bawah air dengan banyaknya pulau dan perairan, jurusan
ini jarang ditemui di Indonesia. Beberapa universitas seperti UI, ITB, UGM, dan
UNHAS yang memiliki fokus pada studi arkeologi mungkin menawarkan kursus atau
program spesialisasi dalam arkeologi bawah air.
Meskipun belum
umum, minat terhadap arkeologi bawah air di Indonesia semakin meningkat seiring
dengan peningkatan kesadaran akan pentingnya menjaga dan mempelajari warisan
bawah air. Dengan meningkatnya minat ini, mungkin ada potensi untuk
pengembangan lebih lanjut dalam bidang arkeologi bawah air di masa depan.
4. Bioetika
Bioetika adalah
studi tentang implikasi etika dari teknologi dan penemuan dalam bidang biologi,
kedokteran, dan ilmu kesehatan. Meskipun menjadi topik yang semakin penting,
program studi bioetika masih jarang di Indonesia. Beberapa universitas atau
lembaga pendidikan yang memiliki fokus pada bidang kedokteran, ilmu kedokteran,
atau etika mungkin menawarkan kursus atau program spesialisasi dalam bioetika
sebagai bagian dari kurikulum mereka. Beberapa di antaranya termasuk UI, UGM,
UNHAS, dan UNAIR.
Meskipun belum
umum, minat terhadap bioetika di Indonesia semakin meningkat seiring dengan
perkembangan ilmu kedokteran, teknologi medis, dan isu-isu etika yang kompleks
dalam bidang kesehatan. Dengan meningkatnya minat ini, mungkin ada potensi
untuk pengembangan lebih lanjut dalam bidang bioetika di masa depan.
5. Ilmu kreatif atau seni digital
Jurusan yang
fokus pada pengembangan kreativitas dan seni digital seperti pembuatan film
animasi, desain game, atau seni interaktif mungkin juga jarang ditemui di
Indonesia, meskipun mulai mendapatkan perhatian yang lebih besar dalam beberapa
tahun terakhir. Beberapa universitas di Indonesia yang
menawarkan jurusan serupa, yaitu ITB, UMN, ISI, Universitas Trisakti, Binus
University, dan UPH.
Perguruan tinggi dan universitas lainnya
di Indonesia juga mungkin menawarkan program-program terkait ilmu kreatif dan
seni digital. Dengan semakin berkembangnya industri kreatif dan teknologi di
Indonesia, membuka peluang bagi pengembangan lebih lanjut dalam ilmu kreatif
dan seni digital di masa mendatang.
6.
Ekologi Perkotaan
Di Indonesia, jurusan yang secara spesifik
menawarkan program studi dalam bidang ekologi perkotaan belum begitu umum.
Namun, beberapa universitas atau lembaga pendidikan yang memiliki fokus pada
studi lingkungan atau ilmu sosial mungkin menawarkan kursus atau program
spesialisasi dalam ekologi perkotaan sebagai bagian dari kurikulum mereka.
Beberapa universitas yang mungkin
menyediakan kursus terkait ekologi perkotaan, yaitu program studi Arsitektur
dan Perencanaan Kota ITB, program studi Perencanaan Wilayah dan Kota UI,
program studi Manajemen Sumberdaya Lahan IPB, program studi Geografi UGM, dan
program studi Teknik Lingkungan ITS. Dengan pertumbuhan kota yang cepat, studi
tentang ekologi perkotaan, yaitu bagaimana ekosistem beradaptasi dan
berinteraksi dalam lingkungan perkotaan, semakin penting.
7.
Studi kepemimpinan nonprofit
Program studi yang fokus pada manajemen
organisasi nirlaba atau amal dan kepemimpinan mungkin juga termasuk jurusan
yang jarang ditemui di Indonesia. Meskipun belum umum, minat terhadap studi
kepemimpinan nonprofit semakin meningkat seiring dengan pertumbuhan sektor
nirlaba di Indonesia dan kebutuhan akan pemimpin yang kompeten dan beretika
dalam mengelola organisasi tersebut.
Beberapa universitas atau lembaga
pendidikan yang memiliki fokus pada manajemen, ilmu sosial, atau studi
pembangunan mungkin menawarkan kursus atau program spesialisasi dalam studi
kepemimpinan nonprofit sebagai bagian dari kurikulum mereka. Diantaranya adalah
program Ilmu Administrasi Negara UI, program studi Administrasi Publik UGM,
program studi Administrasi Bisnis ITB, program studi administrasi public UNAIR,
dan program studi Administrasi Negara Universitas Paramadina.
Meskipun jurusan-jurusan ini jarang
ditemui di Indonesia, namun beberapa perguruan tinggi atau institusi pendidikan
tertentu mungkin menawarkan program-program studi khusus atau kolaborasi dengan
institusi luar negeri yang memiliki fokus pada bidang-bidang tersebut.
Faktor-faktor
seperti kurangnya permintaan pasar, kurangnya sumber daya, dan kurangnya
kesadaran akan pentingnya jurusan-jurusan ini mungkin menjadi alasan mengapa
keberadaannya kurang umum. Namun, dengan meningkatnya globalisasi dan interaksi
lintas budaya, potensi pengembangan jurusan-jurusan ini di masa mendatang masih
terbuka lebar.